Tim Penelitian Lapangan

Antropolog bekerja dengan menulis etnografi, di mana etnografi dihasilkan dari mengumpulkan data empirik dan faktual di lapangan. Data faktual tersebut diperoleh dengan melakukan sebuah penelitian observatif parsitipatif. Maka, mahasiswa antropologi sangat membutuhkan kesempatan dan fasilitas yang mendorong mereka untuk berlatih melakukan penelitian lapangan dengan terjun langsung di tengah masyarakat. Mahasiswa akan belajar menerapkan dan merefleksikan materi yang telah didapatkan di kelas dalam lapangan penelitian. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis permasalahan dan dinaika sosial dengan kritis. Berkaitan dengan hal tersebut mahasiswa dituntut untuk mampu mengenali gejala perubahan sosial dan menerapkan teori dari sudut pandang Antropologi  yang telah dipelajari di dalam kelas.

Tim Penelitian Lapangan Antropologi atau TPL Antropologi  merupakan salah satu agenda yang sering dilakukan oleh mahasiswa Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini terdiri dari tim peneliti  mahasiswa Antropologi Budaya UGM untuk melakukan penelitian bersama. Dalam menjalankan penelitian, peneliti biasanya datang dan membaur dengan masyarakat yang diteliti melalui beberapa pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang segala kehidupan masyarakat dan kebudayaannya. Pemahaman dan penerapan teori-teori  dan teknik-teknik  penelitian mempunyai arti yang sangat penting ketika melakukan kegiatan pengumpulan data ini agar menghasilkan karya etnografi yang baik.

Aktivitas TPL Antropologi UGM, rupanya telah rutin dilaksanakan sejak tahun 1983 sampai sekarang ini. Daerah Petungkriyono di Pekalongan merupakan lokasi TPL pertama dan telah menjadi lokasi rutin penelitian sampai tahun 2009 lalu, kemudian setelah itu mulai menyambangi daerah-daerah lainnya di sekitar dataran tinggi utara Pulau Jawa. Untuk aktivitas TPL ini biasanya dilakukan selama dua kali dalam masa satu tahun dalam kalender akademik. Waktu yang biasanya dipilih untuk menjalankan TPL ini adalah pada saat hari-hari libur semester ganjil dan semester genap. TPL pada saat liburan semester ganjil biasanya dilaksanakan pada bulan Januari selama dua minggu. Tempat yang biasa dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah daerah-daerah dataran tinggi di Pulau Jawa. Tempat-tempat yang sudah menjadi lokasi penelitian, seperti Petungkriyono, Lebakbarang, Paninggaran dan pada bulan Januari 2012 lalu, lokasi penelitian dipusatkan di daerah Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah.

Untuk TPL yang dilaksanakan pada saat liburan semester genap biasanya jatuh pada bulan Juli. TPL Juli ini merupakan agenda rutin dari setiap angkatan (TPL angkatan) yang dilakukan selama satu bulan lamanya. Beberapa wilayah di Indonesia telah menjadi tempat penelitian untuk TPL Juli ini, seperti Bali dan Kalimantan Barat, sedangkan untuk Juli 2012 kemarin di daerah Dieng.

Kegiatan TPL Antropologi merupakan sesuatu yang penting bagi seorang antropolog. Kegiatan tersebut bisa dikatakan sebagai latihan pengaplikasian atas teori dan metode penelitian yang telah diajarkan di lapangan. “TPL itu sangat penting karena sebagai latihan aplikasi dari teori-teori dan metode yang selama ini kita pelajari,” ujar Asri Ayu Nur Chasanah (Mahasiswi Antropologi Budaya UGM 2011).

Selain itu, sebagai antropolog nantinya akan selalu berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini harus dijalankan untuk memperoleh data berdasarkan pengamatannya tentang manusia dan kebudayaan pada suatu suku bangsa tertentu. “Karena kedepannya kerja kita sebagai antropolog sejalan dengan ilmu yang kita pelajari menyangkut penelitian juga,” jelasnya menambahkan.

Lokasi Penelitian

  • Petungkriyono (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2007
  • Pegayaman (Buleleng, Bali) Juli 2007
  • Petungkriyono (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2008
  • Tawangmangu (Tawangmangu, Jawa Tengah) Juli 2008
  • Petungkriyono (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2009
  • Jawa Barat Juli 2009
  • Lebakbarang (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2010
  • Meliau (Sanggau, Kalimantan Barat) Juli 2010
  • Paninggaran (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2011
  • Meliau (Sanggau, Kalimantan Barat) Juli 2011
  • Watukumpul (Pemalang, Jawa Tengah) Januari 2012
  • Dieng (Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah) Juli 2012
  • Belik (Pemalang, Jawa Tengah) Januari 2013
  • Meliau (Sanggau, Kalimantan Barat) Juli 2013
  • Pulosari (Pemalang, Jawa Tengah) Januari 2014
  • Saptosari (Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta) Januari 2015
  • Petungkriyono (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2016
  • Paninggaran (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2017
  • Lebakbarang (Pekalongan, Jawa Tengah) Januari 2018