Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada bersama Institut für Etnologie Albert-Ludwigs-Universität Freiburg dan Ethnologisches Seminar Universität Basel berhasil menyelenggarakan Program Riset Tandem dengan mengusung tema Anthropology and Environtmental Activism. Program riset yang telah terjalin sejak 2004 antara Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada dan Institut für Etnologie Albert-Ludwigs-Universität Freiburg ini melibatkan mahasiswa dari berbagai latar belakang kultur yang berbeda untuk bekerjasama sebagai tim dan melakukan riset sebagai mahasiswa antropologi. Riset tahun ini diikuti oleh lima mahasiswa (S1 dan S2) dari Institut für Etnologie Albert-Ludwigs-Universität Freiburg, satu mahasiswa (S1) dari Ethnologisches Seminar Universität Basel, dan tiga belas mahasiswa (S1 dan S2) dari Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada.
Program Riset Tandem 2018 telah dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2018 dengan dilangsungkannya workshop pertama di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada sebagai bentuk monitoring dan evaluasi berjalannya penelitian yang dilakukan. Kemudian mahasiswa dilepas untuk pergi ke lapangan dengan topik penelitian yang menjadi fokus kelompok mereka masing-masing. Dalam Program Riset Tandem 2018 ini, mahasiswa dibagi menjadi enam kelompok kerja dengan enam topik yang berbeda dalam pengambilan data. Mahasiswa peserta program ini mengambil data selama kurang lebih dua minggu dengan tinggal di tempat mereka melakukan riset untuk kemudian kembali ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada untuk melakukan workshop kedua pada tanggal 7 September 2018.
Pada tanggal 21 September 2018 program ini berhasil mengadakan workshop terakhir secara terbuka di Fakultas Ilmu Budaya dengan mengusung judul yang sama dengan tema riset program ini yaitu Anthropology and Environmental Activism. Workshop puncak ini merupakan forum yang disediakan bagi peserta program riset untuk mempresentasikan temuan akhir mereka di lapangan sebelum menuliskannya dalam bentuk laporan riset. Tidak hanya dihadiri oleh peserta program dan staf Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada, namu workshop ini juga dihadiri oleh alumni program tandem baik dari bersama Institut für Etnologie Albert-Ludwigs-Universität Freiburg maupun Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada.
Program Riset Tandem 2018 yang melibatkan dua supirvisor yaitu Prof. Dr. Judith Schlehe (ALU) dan Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A ini menghasilkan luaran hasil terbagi secara garis besar ke dalam enam judul,
No | Tim | Judul |
1 | Lintang Wahyusih Nirmala; Gusti Nur Asla Shabia; Antonius Nur Hadi Kusno; Wiebke Hebermehl |
Mengonseptualisasikan Alam: Tantangan-tantangan dalam Konservasi Alam di Taman Nasional Gunung Merapi , Indonesia |
2 | Hardytio Andrias; Linda Fitria; Yvonne Finzler |
Dampak konservasi penyu terhadap wisata lokal di Goa Cemara |
3 | Rewina Ika Pratiwi; Lara Wilis; Wisnu Prabowo; Fiona Kauer |
Gerakan Akar Rumput dan Berjejaring: Studi Kasus Koperasi Petani Alami di Yogyakarta, Indonesia |
4 | Rugun Sirait; Natalia Hernanz García |
Seniman “street art” sebagai aktivis lingkungan di Yogyakarta, Indonesia |
5 | Slamet Riadi; Pamerdyatmaja; Jana Raus |
Industri Tahu dan Aktivis Lingkungan di Indonesia: Produksi Tahu Lokal dan Inisiatif XXLab dalam Memahami |
6 | Fahmi Rizki; Fety Umami; Carmen Scheuerle |
(Eko)wisata di Puncak Becici: Studi Kasus tentang Keterkaitan Fotografi Wisata, Persepsi Alam dan Keterlibatan Masyarakat. |