Program Studi Magister Antropologi UGM menyelenggarakan pendidikan lanjut tentang kehidupan sosial-budaya manusia. Melalui pembelajaran partisipatif semi mandiri mahasiswa diasah daya kritisnya untuk mengenali persoalan-persoalan sosial budaya, merumuskan pertanyaan, melaksanakan penelitian guna membangun jawaban melalui pendekatan antropologis yang kokoh, serta menyajikan hasil penelitian dalam narasi etnografis maupun format lain yang komprehensif dan koheren. Para mahasiswa master diberi kesempatan untuk mengembangkan keahlian di bidang kajian politik ekonomi dan sumberdaya, politik dan infrastruktur; kesehatan, care, dan kesejahteraan; media dan konstruksi kebudayaan, seni dan wisata heritage, dan pemberdayaan. Program Studi Magister Antropologi menghasilkan lulusan dengan keahlian memahami persoalan sosial melalui perumusan pertanyaan riset yang kritis dan relevan dengan kehidupan masyarakat, menjawab pertanyaan dengan metode dan perspektif teoritik antropologi yang kokoh, dan cakap mengelola persoalan sosial-budaya dalam masyarakat yang majemuk.
Terdapat tiga skema pendaftaran yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa Magister Antropologi
Informasi lengkap dapat diakses melalui beberapa tautan berikut:
Program studi di Departemen Antropologi saling terintegrasi. Pada program studi magister, lulusan diharapkan dapat menguasai teori dan teori aplikasi antropologi secara kritis. Mulai 2022, prodi magister Antropologi membuka minat pemberdayaan, di mana lulusannya diharapkan dapat menguasai teori Antropologi dan mengaplikasikannya untuk pemberdayaan masyarakat.
Program studi (Prodi) S2 Antropologi memiliki empat gugus minat terdiri dari gugus A – Teori & Etnografi; gugus B – Globalisasi, Politik, Ekonomi, dan Lingkungan; gugus C – Antropologi Kesehatan; dan gugus D – Budaya, Media, dan Gaya Hidup. Sepanjang perkuliahan, mahasiswa mengambil minimal 4 mata kuliah dari gugusnya sendiri.
Bagi mahasiswa yang mengambil minat pemberdayaan, terdapat 3 gugus, yakni 1) Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2) Masyarakat Adat dan Pemerintahan Desa; dan 3) Multikulturalisme dan Pemajuan Kebudayaan. Mahasiswa mengambil minimal 3 mata kuliah.
Untuk memayungi setiap gugus disediakan mata kuliah dasar yang wajib diambil oleh mahasiswa, misalnya Filsafat Keilmuan (Paradigma dan Teori Antropologi), Metode dan Etika Penelitian, dan Teori Kebudayaan. Bagi yang latar belakang S1-nya bukan Antropologi, mahasiswa juga mengambil Pengantar Antropologi serta Metode Penelitian Etnografi
Untuk menyelenggarakan mata kuliah di Prodi S2 Antropologi, dosen yang mengampu adalah yang memiliki kompetensi di bidangnya. Umumnya setiap dosen memiliki kompetensi khusus yang memberi kontribusi pada pengembangan kurikulum untuk setiap mata kuliah yang diampunya. Meskipun demikian diharapkan setiap mata kuliah diasuh oleh tim dosen agar mahasiswa memperoleh pengetahun dan pengalaman yang lebih beragam sebagai bekal penting dalam mengembangkan wacana teori, metode, dan isu serta tema penelitian.
Kuliah di Prodi S2 Antropologi terdiri dari kuliah di kelas dengan mewajibkan mahasiswa mengambil mata kuliah sebanyak minimum 34 SKS, dan tesis senilai 8 SKS.
Perkuliahan dapat ditempuh dalam 1,8 tahun sampai dengan 2 tahun. Idealnya, mahasiswa lulus dua tahun dengan kegiatan satu tahun kuliah dan satu tahun penelitian dan menulis tesis.
Secara rinci, susunan mata kuliah yang disajikan dalam Prodi S2 Antropologi minat reguler adalah sebagai berikut:
Reguler:
Secara rinci, susunan mata kuliah yang disajikan dalam Prodi S2 Antropologi minat adalah sebagai berikut:
Pemberdayaan: