4 Januari – 3 Februari 2024, telah dilaksanakan kegatan penelitian lapangan mahasiswa S-1 Antropologi Budaya FIB UGM. Kegiatan dengan nama “Tim Penelitian Lapangan 2024” ini diikuti 130 mahasiswa dari tiga angakatan yang berbeda (2021, 2022, dan 2023). Selama satu bulan mahasiswa tinggal dan berdinamika bersama warga masyarakat di sekitar pesisir utara, tepatnya Kecamatan Wonokerto di Kabupaten Pekalongan dan Kecamatan Pekalongan Utara di Kota Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih skill dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan penelitian lapangan.
Tim Penelitian Lapangan 2024 terbagi kedalam 35 tema, diantaranya seperti penangkapan ikan, perikanan tambak, pariwisata, mitigasi bencana, kuliner, teknologi nelayan, dll. Sebagian besar tema pada TPL kali ini berkaitan dengan perikanan, karena memang sebagian besar daerah penelitian berada di sepanjang pesisir utara pantai pekalongan. Pembagian tema ini dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan penelitian yang terfokus dan tidak terlalu melebar dari tema yang mereka pilih.
Dalam upaya mendalami aspek kehidupan masyarakat yang mahasiswa teliti, mahasiswa akan melakukan partisipasi observasi, yaitu metode penelitian dengan cara terlibat langsung kedalam budaya masyarakat tineliti. Pengalaman berlayar bersama nelayan, ikut dalam produksi batik, ikut mengelola tambak, dan berbagai kegiatan partisipasi observasi lainya sesuai dengan tema masing-masing akan memberikan pengetahuan bagi mahasiswa terkait dengan cara penelitian lapangan maupun terkait dengan kehidupan masyarakat yang mereka teliti. Tentu selama melakukan penelitian lapangan mahasiswa mendapatkan berbagai rintangan dan permasalahan, tetapi dengan pengalaman seperti inilah mahasiswa akan terlatih ketika dikemudian hari akan melakukan penelitian lapangan kembali.
Dengan demikian, dialaksanakanya penelitian lapangan ini menjadi kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa S-1 Antropologi Budaya FIB UGM. Keterlibatan langsung dengan masyarakat telah membuka membuka ruang bagi mahasiswa untuk mendokumentasikan aspek-aspek kehidupan masyarakat yang tidak tergambarkan hanya melalui studi-studi belakang meja. Melalui pengalaman ini, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman yang mereka peroleh dalam masyarakat secara lebih luas. Penelitian lapangan ini juga dapat menjadi landasan yang kokoh bagi mereka untuk terlibat secara aktif dalam pengembangan pengetahuan antropologi budaya di masa depan.
SDGs 4: Quality Education | SDGs 10: Culture | SDG 11: Sustainable cities and communities
Penulis : Afif Naufal Widiadi (Antropologi Budaya’21)