Penggembalaan hadangan (kerbau) di padang rawa Jenamas, Kalimantan Tengah, merupakan praktik yang lahir dari konsekuensi relasi multispesies yang khas. Penggembala dan hadangan bekerja sama menggarap padang rawa secara intensif dan intim.
Cerita Kerja Lapangan
Pembukaan lahan gambut seribu hektar sebagai usaha manifestasi kebijakan swasembada pangan oleh pemerintah orde baru telah merubah banyak aspek dalam ekosistem rawa. Masyarakat Banjar yang meninggali kawasan sungai barito juga mengalami dampak yang begitu besar, selaras dengan mata pencaharian mereka yang mayoritas bergantung kepada alam.
Freiburg’s intricacy unfolded slowly, a stark contrast to the initial warmth of Tante’s apartment. Stepping outside, the winter chill hit me hard, a world away from my tropical motherland.
“Bagaimana makanmu di sini? Apa kamu kesulitan mencari makan di sini? Apakah kamu suka makanan Austria atau harus mencari makanan Indonesia?”
Selama berada di Vienna, kurang lebih pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang sering kali dilontarkan oleh para kenalan kepada saya untuk memastikan apakah saya bisa dengan cukup mudah menemukan apa-apa yang bisa dimakan; perlukah mengganti nasi dengan roti atau pasta, bisakah menemukan bumbu dan rasa yang sesuai selera, hingga apakah itu semua membuat cukup kenyang atau perlu mencari sesuatu untuk dimakan lagi.
Ada dua asumsi bias pandangan saya tentang masyarakat urban modern di Eropa secara umum: hidup dalam kemakmuran dan individualis. Pandangan itu kuat tertanam dalam pikiran saya sampai akhirnya saya punya kesempatan melakukan riset di Freiburg, Jerman.
Department of Anthropology UGM and ISEK-Department of Social Anthropology and Cultural Studies UZH proudly present The Zine as the research dissemination of Summer School Program between two universities “After Covid Work and Daily Life in Indonesia”.
Mungkin mengejutkan, tetapi mungkin juga tidak, bahwa di kota-kota yang makmur di Eropa ada banyak orang yang hidup sebagai peminta-minta. Di depan toko-toko yang menawarkan kemakmuran dan kemewahan, duduk peminta-minta yang mengharap belas kasihan untuk mendapat penghidupan dari para pembelanja.