Pertengahan bulan Juni 2022 lalu, mahasiswa di mata kuliah Praktik Penelitian Etnografi berhasil mengadakan sebuah pameran yang bertajuk “Pameran Keluarga Tin”. Nama ‘Keluarga Tin’ itu sendiri diadopsi dari kata ‘tineliti’ yang berarti orang/komunitas yang diteliti, sedangkan ‘keluarga’ diambil dari tema besar yang diusung oleh Dr. Elan Ardri Lazuardi, M.A. serta Dr. Realisa Darathea Masardi selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik Penelitian Etnografi. Pameran Keluarga Tin diadakan di dua tempat, yaitu selasar Gedung Soegondo dan Kantin Sastra. Gelar pameran dilakukan sebagai ajang publikasi hasil riset-riset kecil yang didalangi oleh para mahasiswa anggota kelas selama satu semester penuh. Hasil akhir penelitian ini yang kemudian menjadi pengisi nilai Ujian Akhir Semester (UAS) dari mata kuliah Praktik Penelitian Etnografi. Dengan tema besar keluarga, pameran ini menyajikan hasil penelitian dengan satu tujuan: menyanggah beragam mitos terkait makna-makna dalam keluarga yang selama ini menjadi rahasia umum. Tak hanya sebatas tulisan dan kutipan, media-media lain seperti media audio dan visual turut hadir memberikan variasi pada pameran yang dibuka untuk khalayak umum. Beriringan dengan konsep keluarga yang diusung, susunan serta tata ruang dibuat menyerupai rumah tempat Keluarga Tin tinggal -lengkap dari teras, kamar, hingga dapur. Sebagai bagian dari rangkaian acara, beberapa diskusi santai nan hangat dilakukan sepanjang bulan Juni secara daring maupun luring. Pameran dibuka dengan diskusi yang dihadiri oleh kedua dosen pengampu serta Dr. Suzie Handajani, M.A. sebagai pembicara utama. Secara keseluruhan, pameran ini telah berhasil bertahan selama 4 bulan lamanya dan telah menemui kurang lebih ratusan pengunjung.
Tidak hanya pameran, mahasiswa Antropologi Budaya yang terlibat juga berhasil mencetak 85 eksemplar buku yang bertajuk “Tilik Keluarga” dengan isi yang tidak jauh berbeda. Pameran serta buku yang dirilis memuat 22 judul menarik seputar keluarga yang dibuat oleh 69 mahasiswa, mulai dari pemaknaan agama dalam keluarga hingga isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan seperti isu childfree. Seluruhnya dikemas dalam buku setebal 281 halaman yang dapat menjadi alternatif bacaan bagi mereka yang melewatkan pamerannya pada Juni hingga Oktober lalu. “Tilik Keluarga” kini dapat ditemukan di Perpustakaan Antropologi Budaya, Lantai 5 Gedung Soegondo.