Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa sarjana dan pascasarjana Departemen Antropologi FIB UGM, menindaklanjuti Surat Edaran Nomor 2766/UN1.P.I/DIR-PP/WA/2021 perihal Masa belajar bagi mahasiswa yang berakhir pada Semester Genap T.A.
Berita
Ketentuan Pengiriman Naskah
Bagi yang tertarik berkontribusi pada JAI Edisi Khusus ini, silakan mengirim abstrak sepanjang tidak lebih dari 350 kata, dan dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Perhatian bagi seluruh civitas akademika Departemen Antropologi UGM, menindaklanjuti Surat Edaran Dekan No.:1878/UN1.FIB/AK/2021 Tentang Libur Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Rangka Hari Raya Idulfitri 2021/1442 H kami sampaikan informasi sebagai berikut:
- Libur kegiatan belajar dan mengajar dalam rangka peringatan Hari Raya Idulfitri 2021/1442 H, ditetapkan pada tanggal 10-14 Mei 2021
- Apabila pada tanggal 10-11 Mei 2021 sudah terjadwal kegiatan akademik (kuliah, ujian, dan sebagainya) yang sudah disepakati bersama oleh departemen/program studi, dosen, dan mahasiswa, maka kegiatan tetap dapat dilaksanakan.
- Kegiatan administrasi tetap mengacu pada tetap mengacu pada Surat Edaran Rektor UGM nomor 1243/UN1.P.IV/TURT/KP/2021, tertanggal 26 Februari 2021 tentang perubahan cuti bersama tahun 2021.
Demikian pengumuman kami sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan selamat menikmati liburan.
.Bersama ini kami sampaikan hasil kerja dewan penilai terhadap 7 (tujuh) rencana penelitian yang dikirimkan ke Program Studi S2 Antropologi. Berdasar evaluasi yag seksama, sistematis dan netral, dewan penilai memberikan nilai tertinggi kepada Sdr.
Menapaki pertengahan-akhir musim semi 2019, saya berkesempatan hadir di tengah-tengah kehidupan yang erat dengan hutan, yakni melakukan penelitian di hutan sudut kota Freiburg. Tidak banyak cerita yang saya dapatkan.
Tahun 2019 merupakan momentum bangsa Indonesia pesta demokrasi dan pemilihan umum, dan selama beberapa bulan menjelang dan pasca Pemilihan Umum (Pemilu) kita dapat merasakan dan mengamati suasana sosial-politik yang semakin memanas.
Pada Januari hingga Maret 2019 Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada bersama dengan Department of Global Planning and Development Studies Universitetet i Agder sedang menyelenggarakan Program Riset Tandem.
Berikut adalah daftar peserta yang lolos seleksi. Peserta yang lolos akan mengikuti rangkaian program riset tandem kerjasama antara Universitas Gajah Mada dengan University of Agder.
Bangsa Indonesia terbentuk karena kemampuan para pendiri bangsa merengkuh anak bangsa yang berasal dari ribuan pulau, berbeda bahasa, suku bangsa dan adat istiadat. Keberadaaannya bergantung pada upaya anak bangsa untuk terus menerus menyambut dan merayakannya. Terkait dengan upaya untuk merayakan Indonesia dan merengkuh tepi bangsa, Laboratorium Antropologi Untuk Riset dan Aksi (LAURA) yang berada pada Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, bermaksud menyelenggarakan kegiatan Simposium dan Pergelaran Budaya “Menyapa Indonesia, Merengkuh Tepi Bangsa: Resiliensi Wajah Sumba dalam Pusaran Zaman” pada tahun 2018 ini.
Kegiatan simposium dan pameran ini menjadi jembatan yang mempertemukan lintasan keragaman pemikiran, gagasan dan praktik tindakan yang dijahit menjadi lembar yang sama, menjadi cara pandang arah perubahan yang berdiri pada pondasi kebudayaan yang berakar pada masa lalu namun bersifat luwes, inklusif dan kompromis terhadap gerak perubahan zaman baru, sehingga jauh dari adu kekuatan yang saling menaklukkan dan menyingkirkan sistem tata kelola kehidupan yang berlangsung. Tema Sumba dipilih sebagai representasi pendekatan terhadap kawasan terluar Indonesia lainnya, dalam menghadapi tantanganzaman baru dengan harapan yang lebih besar menuju pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan dan menyejarah.
Pulau Sumba atau Tanah Humba, berpenduduk sekitar 700.000 jiwa, memiliki pesona yang berkesan eksotis bagi banyak orang. Namun demikian, bila kita berada di tengah-tengahnya, kita bisa merasakan bahwa kualitas peri kehidupan mereka masih memprihatinkan.
Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada bersama Institut für Etnologie Albert-Ludwigs-Universität Freiburg dan Ethnologisches Seminar Universität Basel berhasil menyelenggarakan Program Riset Tandem dengan mengusung tema Anthropology and Environtmental Activism.