Menapaki pertengahan-akhir musim semi 2019, saya berkesempatan hadir di tengah-tengah kehidupan yang erat dengan hutan, yakni melakukan penelitian di hutan sudut kota Freiburg. Tidak banyak cerita yang saya dapatkan.
Berita
Tahun 2019 merupakan momentum bangsa Indonesia pesta demokrasi dan pemilihan umum, dan selama beberapa bulan menjelang dan pasca Pemilihan Umum (Pemilu) kita dapat merasakan dan mengamati suasana sosial-politik yang semakin memanas.
Pada Januari hingga Maret 2019 Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada bersama dengan Department of Global Planning and Development Studies Universitetet i Agder sedang menyelenggarakan Program Riset Tandem.
Berikut adalah daftar peserta yang lolos seleksi. Peserta yang lolos akan mengikuti rangkaian program riset tandem kerjasama antara Universitas Gajah Mada dengan University of Agder.
Bangsa Indonesia terbentuk karena kemampuan para pendiri bangsa merengkuh anak bangsa yang berasal dari ribuan pulau, berbeda bahasa, suku bangsa dan adat istiadat. Keberadaaannya bergantung pada upaya anak bangsa untuk terus menerus menyambut dan merayakannya. Terkait dengan upaya untuk merayakan Indonesia dan merengkuh tepi bangsa, Laboratorium Antropologi Untuk Riset dan Aksi (LAURA) yang berada pada Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, bermaksud menyelenggarakan kegiatan Simposium dan Pergelaran Budaya “Menyapa Indonesia, Merengkuh Tepi Bangsa: Resiliensi Wajah Sumba dalam Pusaran Zaman” pada tahun 2018 ini.
Kegiatan simposium dan pameran ini menjadi jembatan yang mempertemukan lintasan keragaman pemikiran, gagasan dan praktik tindakan yang dijahit menjadi lembar yang sama, menjadi cara pandang arah perubahan yang berdiri pada pondasi kebudayaan yang berakar pada masa lalu namun bersifat luwes, inklusif dan kompromis terhadap gerak perubahan zaman baru, sehingga jauh dari adu kekuatan yang saling menaklukkan dan menyingkirkan sistem tata kelola kehidupan yang berlangsung. Tema Sumba dipilih sebagai representasi pendekatan terhadap kawasan terluar Indonesia lainnya, dalam menghadapi tantanganzaman baru dengan harapan yang lebih besar menuju pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan dan menyejarah.
Pulau Sumba atau Tanah Humba, berpenduduk sekitar 700.000 jiwa, memiliki pesona yang berkesan eksotis bagi banyak orang. Namun demikian, bila kita berada di tengah-tengahnya, kita bisa merasakan bahwa kualitas peri kehidupan mereka masih memprihatinkan.
Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada bersama Institut für Etnologie Albert-Ludwigs-Universität Freiburg dan Ethnologisches Seminar Universität Basel berhasil menyelenggarakan Program Riset Tandem dengan mengusung tema Anthropology and Environtmental Activism.
Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada mengundang mahasiswa atau alumni S1 dan S2 Antropologi untuk ambil bagian dalam Simposium dan Pergelaran Budaya Kreatif “Menyapa Indonesia, Merengkuh Tepi Bangsa: Resiliensi Wajah Sumba dalam Pusaran Zaman” pada 23-31 Oktober 2018 di Fakultas Ilmu Budaya dan Bentara Budaya Yogyakarta.
Pameran arsip foto Program Riset Tridem sejak tahun 2004-2017 berhasil diselenggarakan oleh Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada. Pembukaan acara Pameran Arsip Foto Program Riset Tridem 2004-2017 telah digelar di Ruang Baca Departemen Antropologi, Gedung Soegondo Lantai 5, Fakultas Ilmu Budaya UGM, pada Senin (27/8).
Menghadirkan Prof. Dr.