Mungkin mengejutkan, tetapi mungkin juga tidak, bahwa di kota-kota yang makmur di Eropa ada banyak orang yang hidup sebagai peminta-minta. Di depan toko-toko yang menawarkan kemakmuran dan kemewahan, duduk peminta-minta yang mengharap belas kasihan untuk mendapat penghidupan dari para pembelanja.
Cerita Kerja Lapangan
In my short time diving into anthropology, I couldn’t reject the fact that ethnography is so powerful; it works wonders to unmask different realities of the world.

Di Norwegia, dibawah naugan kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Universty in Agder, ketertarikan pribadi terhadap isu kesenjangan sosial mengantarkan saya pada kesempatan riset mengenai fenomena voluntarisme pada program Ferie for Alle (Holiday for All) di NGO Kristiansand Røde Kors (Red Cross Norwegia di kota Kristiansand).
Sebuah kesempatan besar ketika Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada memberikan dukungan dan fasilitas kepada tiga mahasiswa program S1, S2, dan S3 untuk mengikuti Fellowship Program di Jerman.
Hingga kini berburu merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan desa di Jerman Selatan. Setiap desa biasa memiliki asosiasi pemburu dengan wilayah berburu masing-masing.
Menyusuri lorong gelap untuk tiba pada basemen gedung tua kota Freiburg di Konradstrasse bernomor 14. Bersama Simone, saya menyepakati untuk bergabung dengan acara persiapan aksi boikot Friday For Future yang tentunya telah kami rancang untuk datangi.
Menapaki pertengahan-akhir musim semi 2019, saya berkesempatan hadir di tengah-tengah kehidupan yang erat dengan hutan, yakni melakukan penelitian di hutan sudut kota Freiburg. Tidak banyak cerita yang saya dapatkan.
Christoph dan saya memanen wortel langsung dari tanah. Hasil panennya kecil-kecil, kata Christoph karena musim panas lalu Jerman dilanda kemarau. Sesekali, Christoph langsung melahapnya.
Kota Tangerang masih menguarkan sengat panas sore itu. Sembari berjalan ditemani hawa nan gersang, berdebu, dan panas, saya mengamati jam pulang kerja buruh yang super padat.
Kontak antara Vietnam dengan Jerman tercatat telah terjadi secara intensif sejak tahun 1955 hingga awal tahun 1980-an. Situasi dunia saat itu mendorong perpindahan besar penduduk Vietnam ke Jerman dengan berbagai latar belakang: dari kerjasama bilateral, hingga perang dan pengungsian.